Rabu 09 2025

Tips Merawat Mesin Mobil Agar Awet

aksimotor.web.id - Mesin mobil adalah jantung dari kendaraan. Tanpa perawatan yang tepat, performa mobil akan menurun, konsumsi bahan bakar bisa boros, bahkan biaya perbaikan bisa membengkak. Banyak pemilik mobil yang hanya mengandalkan servis rutin di bengkel resmi, padahal ada banyak hal sederhana yang bisa dilakukan sendiri di rumah untuk memperpanjang usia mesin. Artikel ini akan membahas langkah-langkah praktis merawat mesin mobil agar tetap prima, hemat biaya, dan nyaman digunakan untuk perjalanan sehari-hari.



Ganti Oli Secara Teratur

Oli mesin berfungsi sebagai pelumas yang menjaga gesekan antar komponen mesin agar tetap halus. Oli yang sudah kotor bisa menyebabkan mesin cepat aus dan panas berlebih. Idealnya, oli diganti setiap 5.000–10.000 km, tergantung rekomendasi pabrikan dan jenis oli yang digunakan.

Selain itu, penting juga untuk selalu memeriksa level oli melalui dipstick. Jika terlihat berkurang, segera tambahkan dengan jenis oli yang sama. Mengabaikan hal sederhana ini bisa membuat mesin bekerja lebih keras dan memperpendek umurnya.


Perhatikan Filter Udara

Filter udara memiliki fungsi penting untuk menyaring debu dan kotoran sebelum masuk ke ruang bakar. Jika filter udara kotor, campuran udara dan bahan bakar menjadi tidak seimbang. Akibatnya, pembakaran tidak sempurna, mesin kehilangan tenaga, dan konsumsi BBM meningkat.

Membersihkan filter udara bisa dilakukan setiap 10.000 km, sementara penggantian biasanya setiap 20.000 km. Namun, jika mobil sering digunakan di jalan berdebu, perawatan ini perlu lebih sering dilakukan.


Cek Sistem Pendingin Mesin

Overheating adalah musuh utama mesin mobil. Untuk mencegahnya, pastikan air radiator selalu berada pada level yang tepat. Gunakan cairan pendingin (coolant) sesuai spesifikasi pabrikan, jangan hanya menggunakan air biasa, karena air tidak memiliki zat aditif yang melindungi mesin dari karat.

Periksa juga kondisi selang radiator dan kipas pendingin. Jika ada kebocoran atau kerusakan, segera lakukan penggantian agar mesin tidak mengalami kerusakan lebih parah.


Periksa Busi Secara Berkala

Busi adalah komponen kecil dengan peran besar. Fungsinya memantik api agar bahan bakar terbakar dengan sempurna. Busi yang aus atau kotor bisa membuat mesin sulit hidup, tenaga berkurang, bahkan boros bahan bakar.

Sebaiknya lakukan pengecekan busi setiap 20.000 km. Jika warna elektroda sudah hitam pekat atau ujungnya aus, segera ganti dengan busi baru. Gunakan busi sesuai spesifikasi mesin mobil Anda agar performanya optimal.


Panaskan Mesin Sebelum Digunakan

Banyak orang meremehkan kebiasaan memanaskan mesin. Padahal, memanaskan mesin selama 1–3 menit sebelum digunakan membantu oli bersirkulasi dengan baik ke seluruh komponen mesin. Dengan begitu, gesekan berlebihan bisa dihindari dan umur mesin menjadi lebih panjang.

Namun, jangan terlalu lama memanaskan mesin karena justru membuang bahan bakar. Cukup sampai jarum indikator suhu mulai bergerak.



Gunakan Bahan Bakar yang Sesuai

Setiap mobil memiliki rekomendasi nilai oktan bahan bakar tertentu. Menggunakan bahan bakar dengan oktan lebih rendah dari rekomendasi dapat menyebabkan knocking (mesin ngelitik). Hal ini bisa merusak piston dan menurunkan performa mesin.

Jika mobil Anda disarankan menggunakan RON 92, jangan memaksakan memakai bensin dengan RON 88 hanya karena lebih murah. Selisih harga bahan bakar jauh lebih kecil dibandingkan potensi kerusakan mesin yang biayanya bisa jutaan rupiah.


Hindari Kebiasaan Mengemudi yang Kasar

Cara mengemudi juga berpengaruh besar pada usia mesin. Akselerasi mendadak, pengereman kasar, atau sering membawa beban berlebihan bisa membuat mesin bekerja lebih keras.

Biasakan mengemudi dengan halus, menjaga putaran mesin tetap stabil, dan tidak memaksa mobil melaju di luar batas kemampuannya. Kebiasaan ini selain membuat mesin lebih awet juga membantu menghemat bahan bakar.


Servis Rutin di Bengkel Terpercaya

Meskipun beberapa perawatan bisa dilakukan sendiri, servis rutin di bengkel tetap penting. Teknisi memiliki alat khusus untuk memeriksa kondisi mesin secara menyeluruh, termasuk injektor, sistem kelistrikan, hingga transmisi.

Pilih bengkel resmi atau bengkel spesialis yang memiliki reputasi baik. Jangan tergoda harga murah tetapi kualitas pengerjaannya diragukan, karena salah perawatan justru bisa merusak mesin.


Manfaatkan Panduan dan Video Otomotif

Bagi pemilik mobil yang baru belajar merawat kendaraannya, referensi tambahan sangat membantu. Selain membaca artikel, Anda juga bisa menonton berbagai video otomotif yang membahas tips perawatan mesin, tutorial mengganti komponen, hingga review produk perawatan mobil.

Konten visual seperti video membuat informasi lebih mudah dipahami dan bisa langsung dipraktikkan di rumah.


Gunakan Suku Cadang Asli

Menggunakan suku cadang asli sesuai rekomendasi pabrikan adalah investasi jangka panjang. Komponen asli biasanya lebih tahan lama, presisi, dan aman digunakan. Sementara itu, komponen tiruan mungkin lebih murah tetapi sering tidak sesuai spesifikasi sehingga bisa mempercepat kerusakan mesin.

Perhatikan juga tanda keaslian produk, seperti hologram, kode seri, dan kemasan resmi, untuk menghindari sparepart palsu.


Bersihkan Mesin Secara Berkala

Mesin yang kotor bisa menyebabkan debu dan oli menumpuk sehingga mempercepat kerusakan. Membersihkan mesin sebaiknya dilakukan secara hati-hati dengan cairan pembersih khusus dan lap microfiber. Jangan menggunakan air bertekanan tinggi karena bisa merusak komponen kelistrikan.

Jika ragu, bawalah mobil ke salon mobil atau bengkel yang menyediakan jasa cuci mesin profesional. Mesin yang bersih tidak hanya awet, tetapi juga lebih sedap dipandang ketika kap mobil dibuka.


Perhatikan Suara dan Getaran Mesin

Mesin mobil yang sehat biasanya memiliki suara halus dan getaran yang stabil. Jika tiba-tiba terdengar suara aneh seperti ketukan logam, berderit, atau mesin terasa bergetar lebih keras dari biasanya, segera lakukan pemeriksaan.

Deteksi dini bisa mencegah kerusakan lebih parah. Misalnya, suara ketukan bisa menandakan masalah pada piston, sementara suara berderit bisa berasal dari belt yang aus.